Keringanan untuk berpuasa bagi mereka yang tinggal di Kutub Utara
Pertanyaan:
Assalamu-alaikum. Pertanyaan saya berhubungan dengan bulan suci Ramadhan.
Saya pahami bahwa karena perbedaan hari antara penanggalan hijriyah maka bulan Ramadhan menjadi lebih cepat 10 hari dibanding penanggalan masehi dan itu terjadi di semua tempat di bumi selain mereka yang tinggal di equator (khatulistiwa). Artinya adalah waktu berpuasa kita setiap harinya bisa jadi lebih panjang atau lebih pendek (terkadang bulan Ramadhan jatuh pada musim panas, terkadang juga jatuh pada musim dingin dll). Semakin besar garis lintangnya maka semakin besar perbedaan waktunya. Jadi misalkan bagi seseorang yang tinggal di Norwegia, perbedaan yang terjadi bisa sangat ekstrem. Mereka dapat mengalami siang hari yang panjang pada musim panas dan siang hari yang pendek saat musim dingin. Namun, bagi seseorang yang tinggal di daerah equator, matahari terbenam dan matahari terbit sekitar jam 6am/6pm tiap harinya. Jadi kapan pun waktu puasa Ramadhan jatuh, mereka akan tetap berpuasa selama 12 jam saja. Sebagai tambahannya, seseorang yang tinggal di kutub akan melihat matahari dalam beberapa hari tertentu dan berada dalam kegelapan sama sekali dalam beberapa tertentu juga.
Bagaimana konsekuensinya jika kita menghadapi kondisi berpuasa seperti di atas? Apakah seorang Muslim di Kutub Utara harus tetap berpuasa pada saat itu? Dan bukankah akan ada perbedaan selang waktu bagi seorang Muslim yang tinggal di London dan seorang Muslim yang tinggal di Mumbai?
Yang saya pahami adalah salah satu prinsip utama dalam berpuasa adalah disiplin. Namun apakah tidak terlalu lama bagi seseorang yang tinggal di Inggris contohnya yang harus berpuasa mulai dari jam 2 dinihari sampai jam 10 malam saat siang hari terpanjang di musim panas?
Saya saat ini berusia 18 tahun, dan inilah pertama kalinya dalam hidup saya akan berpuasa Ramadhan seperti apa yang saya gambarkan di atas. Saya bisa membayangkan betapa beratnya berpuasa saat Ramadhan nanti sehingga saya merasa pada tahun ini saya kekurangan motivasi untuk menjalankan ibadah puasa.
Saya biasanya menikmati bulan Ramadhan dan merindukannya manakala sudah berakhir. Tapi sekarang pada tahun ini saya seperti ketakutan sendiri dalam menghadapi bulan Ramadhan.
Jawaban:
Wa `alaikum Salam wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah Swt. dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad Saw.
Di suatu tempat dimana tidak ada siang atau malam, umat Islam akan berpuasa menurut waktu di kota terdekat yang memiliki siang dan malam.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan untuk bisa berpuasa selama siang hari yang panjang, dan jika benar seperti itu (Allah Maha Mengetahui), maka mereka diperbolehkan untuk membatalkan puasanya lalu kemudian menggantinya di lain waktu. Allah Swt. tidak akan memberatkan umatNya dengan sesuatu yang di luar kemampuannya.
Allah Swt. berfirman:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." [2:184]
Saudaraku, lakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri dan sesungguhnya hanya Allah-lah satu-satunya yang Maha Memberikan pertolongan dan Maha Adil.
Allah Swt. Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk kita.
Sumber: Islamonline.net
- roemasa's blog
- Add new comment
- 252 reads