Allah Maha Mengetahui Setiap Dosa Manusia
Para ulama yang terhormat, as-salamu `alaykum.
Bagaimana Tuhan menempatkan manusia di neraka, apakah manusia penghuni neraka itu sudah Dia ketahui sebelumnya mengingat Dia Maha Tahu atas apa-apa yang telah dilakukan oleh manusia?
Jazakum Allahu khayran.
Jawaban (Sheikh Ahmad Kutty):
Wa `alaykum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah SWT dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW.
Saudaraku, terima kasih atas pertanyaan yang anda ajukan kepada kami. Allah memerintahkan kepada kaum Muslim untuk bertanya soal agama Islam kepada para ulama yang memang ahli di bidangnya sehingga diharapkan nantinya kita akan mendapatkan penjelasan dan keterangan yang jelas.
Allah SWT menganugerahkan kepada manusia hati nurani untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk dan Dia memberikan panduan/petunjuk mana yang baik dan mana yang buruk itu melalui Nabi dan Rasul-Nya. Dengan diberikan kebebasan untuk memilih maka seseorang akan dimintakan pertanggungjawabannya kelak nanti di Akhirat.
Atas pertanyaan anda, Sheikh Ahmad Kutty, pengajar senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, menjelaskan,
Allah memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur'an bahwa tak satu pun kejadian di dunia ini yang terjadi tanpa kehendak-Nya, termasuk apa-apa saja yang kita lakukan. Dia menginginkan kita seharusnya memanfaatkan pilihan-pilihan yang ada pada kita. Dia akan memberikan pahala ataupun hukuman sesuai dengan apa yang kita lakukan. Dengan kata lain dikarenakan kita diberikan kemampuan dan kebebasan untuk memilih maka kita akan dikenakan tanggung jawab atas apa yang telah kita pilih. Allah SWT berfirman,
[Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir."] (Al-Kahf 18: 29)
[dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya, (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas.] (Ash-Shams 91: 7-11).
Kesimpulannya, benar bahwa segala sesuatunya itu terjadi dalam keselarasan dibawah kehendak Allah, tapi manusia bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan karena manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Ini sesuai dengan keadilan Allah SWT yang mana Dia telah menganugerahkan kepada manusia hati nurani dan dengan hati nurani itu kita bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Disamping itu juga Allah menganugerahkan manusia dengan daya pikir rasional dan Dia telah mengirimkan wahyu-Nya, yang dengan wahyu-Nya Dia berkomunikasi dan memberitahukan mana yang baik dan mana yang buruk. Karenanya kita akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah kita lakukan.
- roemasa's blog
- Add new comment