The Holy Quran, Chapter Al Mu'minuun - المؤمنون

Verse
92
عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Yang mengetahui semua yang ghaib [1020] dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan. [1020]. Lihat not 14.
93
قُل رَّبِّ إِمَّا تُرِيَنِّي مَا يُوعَدُونَ
Katakanlah: "Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka,
94
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim. "
95
وَإِنَّا عَلَى أَن نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمْ لَقَادِرُونَ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka.
96
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan [1021]. [1021]. Maksudnya: perkataan-perkataan dan perbuatan- perbuatan kaum musyrikin yang tidak baik itu hendaklah dihadapi oleh Nabi dengan yang baik, umpama dengan mema'afkannya, asal tidak membawa kepada kelemahan dan kemunduran da'wah.
97
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.
98
وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku. "
99
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) [1022], [1022]. Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratil maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.
100
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan [1023]. [1023]. Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.
101
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءلُونَ
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu [1024], dan tidak ada pula mereka saling bertanya. [1024]. Maksudnya: pada hari kiamat itu, manusia tidak dapat tolong menolong walaupun dalam kalangan sekeluarga.
102
فَمَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [1025]. Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh.
103
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [1026]. Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu. Lihat ayat 105, surat (18) Al Kahfi.
104
تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ
Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.