: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function ereg() is deprecated in /home/dhuha/public_html/includes/file.inc on line 646.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
: Function split() is deprecated in /home/dhuha/public_html/modules/filter/filter.module on line 1206.
Verse
1
الم
Alif laam miin [10]. [10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Qur'an seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur'an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Qur'an itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Qur'an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s. a. w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
Kitab [11] (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [12],[11] Tuhan menamakan Al Qur'an dengan Al Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Al Qur'an diperintahkan untuk ditulis. [12] Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
(yaitu) mereka yang beriman [13] kepada yang ghaib [14], yang mendirikan shalat [15], dan menafkahkan sebahagian rezki [16] yang Kami anugerahkan kepada mereka. [13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu. [14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, meng-i'tikadkan adanya sesuatu "yang maujud" yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya. [15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. [16] Rezki: segala yang dapat diambil manfa'atnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu [17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat [18]. [17] Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s. a. w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Qur'an seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Qur'an yang diturunkan kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a. s. , lalu Jibril menyampaikannya kepada Rasul. [18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung [19]. [19] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka [20], dan penglihatan mereka ditutup [21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. [20] Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya. [21] Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Qur'an yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian [22]," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. [22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.
Dalam hati mereka ada penyakit [23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [23] Yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran Nabi Muhammad s. a. w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap Nabi s. a. w. , agama dan orang-orang Islam.
Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi [24]". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. "[24] Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang Islam.
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman. " Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.