Usia Siti Aisyah ketika beliau menikah dengan Rasulullah
Pertanyaan:
Pada usia berapa Siti Aisyah r.a. menikah dengan Rasulullah Saw.?
Jawaban:
Salam untuk penanya.
Terima kasih atas pertanyaan anda.
Riwayat yang banyak dikenal oleh banyak dari kita umat Islam adalah menyebutkan Siti Aisyah menikahi Rasulullah Saw. saat beliau berusia sembilan tahun.
Riwayat ini patut dipertanyakan karena beberapa alasan. Saya telah menulis panjang sekali tentang masalah ini dan menyimpulkan bahwa usia Siti Aisyah r.a. ketika menikah dengan Rasulullah adalah antara 18 - 22 tahun. Di bawah ini saya akan berikan beberapa bukti singkatnya:
1. Sebelum mendapat lamaran dari Rasulullah Saw., Siti Aisyah sudah mendapat lamaran untuk menikah dari Jubair bin Mutim, yang mana belum beriman pada saat itu. Saat itu belum ada larangan untuk tidak menikahi orang yang belum beriman.
Anak tertua dari Rasulullah Saw., Zainab, menikah dengan Abu Al-Aas yang tetap menjadi seorang non-Muslim selama bertahun-tahun. Ketika Rasulullah Saw. mengirimkan lamaran untuk Siti Aisyah r.a kepada ayahnya, Abu Bakar r.a. menjawab: "Orang-orang ini (artinya orang-orang Jubair) telah melamar dia, namun saya akan atur agar bisa melepaskan ia dari mereka."
Pernyataan di atas adalah upaya secara bijak yang dilakukan oleh Abu Bakar guna merubah apa yang sudah disepakati. Dikarenakan lamaran yang dilakukan Rasulullah Saw. itu tiga tahun sebelum pernikahan dilangsungkan, maka jika ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau menikahi Siti Aisyah r.a. pada saat usianya sembilan tahun, berarti saat dilamar Siti Aisyah masih berusia enam tahun, dan hal tersebut terdengar aneh karena sebelumnya Siti Aisyah pun sudah dilamar oleh orang lain.
2. Ide untuk menikahkan Rasulullah dengan Siti Aisyah r.a. datang dari sahabatnya sendiri, yaitu Khaulah binti Hakim, yang memberitahu beliau bahwa beliau akan memerlukan seorang pendamping yang akan memberikan ketenangan dan menjaganya selepas istrinya terdahulu, Siti Khadijah r.a, meninggal dunia.
Khaulah telah berkata, Wahai Rasulullah! Mengapa anda tidak mau kawin lagi? Khaulah mengusulkan demikian setelah kematian Ummul Mu'minin Khadijah r.a. Lalu Baginda Rasulullah Saw. bertanya? Dengan siapa saya akan kawin? Khaulah r.a. menjawab? Dengan seorang gadis atau janda? Rasulullah berkata? Siapakah gadis itu dan siapa pula janda itu? Khaulah menjawab, Dia adalah anak perempuan orang yang paling kau sayangi di atas muka bumi ini, Abu Bakar, yaitu Aisyah, dan janda itu adalah Saudah binti Zam'ah. Lalu Rasulullah Saw. berkata, Baiklah, beritahu tentang saya kepada kedua-duanya, dan tunggu. Khaulah pergi memberitahukan perihal lamaran Rasulullah dan kedua lamaran tersebut diterima.
Rasulullah menikahi Ummu Saudah sesudahnya dan menunda pernikahannya dengan Siti Aisyah sampai ia hijrah ke Madinah tiga tahun kemudian.
Kita perlu melihat keadaan keluarga Rasulullah Saw. saat itu sehingga perpektif yang menyebutkan Rasulullah membutuhkan seorang istri yang dapat memberikannya ketenangan dapat terjawab. Rasulullah Saw. memiliki empat orang putri, dua diantaranya sudah menikah dan dua lainnya masih tinggal bersama beliau. Jadi, dia tidak tinggal di rumah sendirian. Putri termuda beliau kurang lebih berusia 13 tahunan.
Dapatkah kita bayangkan seorang wanita yang menyadari bahwa Rasulullah Saw. membutuhkan seorang wanita yang dapat memberikan ketenangan, akan disarankan untuk menikahi seorang anak kecil yang baru berusia enam tahun pada saat dia memberikan saran tersebut? Apakah dia tega untuk menyebutkan nama seorang anak yang beberapa tahun lebih muda dibandingkan dengan anak perempuan termuda yang ia miliki? Tentunya saran tersebut jika seandainya Siti Aisyah r.a. masih anak-anak, akan menyulitkan beliau karena anak seusia tersebut masih membutuhkan seseorang untuk menjaganya. Hal tersebut benar-benar tidak masuk akal.
3. Pada Sirah Nabawiyah yang pertama dan paling asli yang menceritakan kehidupan Rasulullah, yang ditulis oleh Ibn Ishaq, yang meninggal pada tahun 150 Hijriyah. Sebuah daftar orang-orang yang pertama kali memeluk Islam disebutkan di beberapa bab terpisah. Daftar itu memuat 51 nama, pria dan wanita, dan tidak ada anak-anak.
Menurut sejarah riwayat hidup beliau, yang mana merupakan sumber yang dapat dipercaya, orang-orang ini masuk Islam pada sekitar tahun keempat atau kelima ketika Rasul mulai menyebarkan Islam.
Kami temukan nama Siti Aisyah r.a. diantara mereka, dengan catatan kala itu dia masih sangat muda. Dia memang masih muda, tapi cukup dewasa untuk memilih keyakinan dan mengumumkan bahwa dirinya memeluk agama Islam.
Jika kita katakan saat itu usianya adalah 10 tahun, ketika itu dia memeluk Islam pada tahun kelima kenabian, maka usia siti Aisyah adalah 19 tahun ketika menikah dengan Rasulullah Saw., karena Rasulullah Saw. menikahi Siti Aisyah r.a. satu tahun setelah hijrah ke Madinah.
Beberapa bukti lainnya bisa saja kami kutipkan di sini untuk membuktikan bahwa Siti Aisyah r.a. adalah seorang wanita dewasa ketika beliau menikah dengan Rasulullah Saw. Namun hal ini akan memakan waktu dan ruang karena akan melibatkan setingan ketika berlangsung suatu kejadian serta membicarakan sikap dan reaksi atas rentetan kejadian yang terjadi.
Yang dapat saya katakan adalah usia Siti Aisyah r.a. pada saat dinikahi oleh Rasulullah adalah sekitar 18 tahunan atau mungkin 20 tahunan.
Saya harapkan jawaban panjang di atas dapat menjawab pertanyaan anda.
Salam.
Sumber: www.readingislam.com
- roemasa's blog
- Add new comment
- 654 reads