Apakah Islam dan Demokrasi Sejalan?

democracy Pertanyaan:

Apakah Islam dan demokrasi itu sejalan?

Jawaban (Sheikh Ahmad Kutty):

Jika pertanyaan yang anda maksud apakah umat Islam dapat memutuskan dan menjalankan urusan pemerintahan mereka melalui pembicaraan dan bermusyawarah diantara sesama mereka maka jawabannya adalah iya; namun jika dengan kewenangan tersebut mereka mensyahkan perkara yang sudah menjadi ketetapan Allah dan Rasul-Nya maka hal itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Jika halnya kewenangan itu memperbolehkan homoseksualitas, perzinahan, melakukan peperangan yang kejam, diskriminasi berdasarkan ras atau etnis ataupun bahasa dan melegalkan minuman keras serta yang lainnya maka hal seperti itu dilarang dalam Islam. Manusia tidak memiliki kewenangan untuk mengambilalih sesuatu urusan yang telah diatur oleh Allah.

Namun manusia diberikan kewenangan untuk membuat keputusan dalam semua hal yang bukan merupakan aturan yang sudah diatur oleh Allah melalui pembicaraan dan musyawarah diantara mereka. Bidang kewenangan seperti ini dalam Islam  , banyak dan luas sekali jika dibandingkan dengan kategori pertama dimana mereka tidak diberikan kebebasan yang boleh dibilang jumlahnya terbatas .
Bidang dalam kehidupan yang manusia diberikan kewenangan menyangkut kehidupan umum dan hubungan sosial cukup luas, untuk itu praktek menerapkan demokrasi diperbolehkan selama mereka memerintah dengan mengikuti aturan Al-Qur'an untuk menegakkan Kebenaran, Keadilan, Kejujuran dan Keibaan yang terbaik buat manusia. Manusia tidak hanya diperbolehkan memperoleh ini melalui proses demokratis seperti pembicaraan dan musyawarah namun mereka diberikan kewenangan oleh Allah didalam Al-Qur'an:

"----
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (Qur'an: 3: 159)."

"
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka" (Qur'an: 42: 38).

Nabi Muhammad SAW lebih jauh lagi memperingatkan para pemimpin yang mengkhianati amanah rakyatnya dengan pembalasan dari Tuhannya yang mengerikan.

Dan Al-Qur'an memberikan perintah kepada manusia untuk menegakkan keadilan, bersikap lembut dan berjuang melawan ketidakadilan, kekejaman dan penyerangan:

"
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (Qur'an: 16: 90).

"
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qur'an: 5: 8).

Dapat disimpulkan bahwa: Jika ada yang bilang bahwa Islam mendukung monarki, diktator, aturan yang lalim dan bertentangan dengan demokrasi, maka mereka sesungguhnya telah menentang ajaran Al-Qur'an baik dalam tulisan maupun jiwanya.


Sumber: Islam.ca