Apa makna kata Allah di dalam Al-Qur'an?

Allah Pertanyaan:

Apa makna dari kata Allah yang ada di dalam Al-Qur'an?

Jawaban:

Allah adalah nama Tuhan yang unik dalam Islam. Kata Allah dalam bahasa Arab artinya Tuhan Yang Maha Esa, atau hanya Dia yang patut disembuh. Allah menggambarkan tentang Dirinya dengan banyak nama dan atribut di dalam Al-Qur'an; diantaranya adalah: Maha Esa, Maha Kekal, Maha Pemurah dan Penyayang, dll.

Allah Swt. berfirman, "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Qur'an: 7: 180).

Ketika orang-orang pagan bertanya kepada Rasulullah meminta untuk digambarkan tentang Tuhannya Rasulullah, Allah kemudian mewahyukan surat Al-Ikhlas, yang berisikan keyakinan inti dari agama Islam yaitu tiada tuhan selain Allah, Allah yang Maha Esa. "Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"." (Qur'an: 11: 1-4).


Sumber: Askthescholar.com

Comments

Dzat Wajibulwujud

Dzat Wajibulwujud

Apa, Siapa, Bagaimana Allah

Dzat Wajibulwujud !
Dzat Wajibulwujud !
Dzat Wajibulwujud !

apakah salah?

assalamualaikum.wr.wb

Saya adalah seorang perempuan yang mempunyai masa lalu yang sangat memalukan.Saya sempat berputus asa karena saya tidak yakin akan mendapat jodoh yang baik, maka dengan saya berfikir seperti itu makin lama saya makin terpuruk..saya akui saya sempat berputus asa karena selalu dikecewakan oleh laki-laki,saya jadi bertanya-tanya apakah laki2 itu hanya memikirkan hawa nafsu saja, dan pada akhirnya karena kekhilafan saya,saya sudah melakukan hubungan intim sebanyak 4x...

Akhirnya saya sadar, dan saya merenungi kesalahan saya dan yang lebih parahnya lagi saya menceritakan aib ini ke salah satu teman saya,karena saya merasa tidak bisa menanggung rasa bersalah ini dan mengharapkan jalan keluar dari pendapat teman terdekat saya..dan selang beberapa waktu saya bertemu dengan seorang pria yang baik dan taat agama namun belum bisa menahan godaan hawa nafsu,dan saya merasa yakin dia itu jodoh saya karena hubungan kami berjalan sangat lancar dan pihak kedua orang tua kami sangat mendukung..

suatu hari saya dan pacar saya khilaf melakukan hubungan suami istri,dan ketika pacar saya itu mengetahui bahwa saya sudah tidak perawan awalnya dia bisa menerima karena pacar saya ternyata juga pernah melakukan kesalahan yang sama..ketika pacar saya bertanya tentang saya sudah berapa kali melakukan aib itu saya menjawab 1 kali melakukan aib itu karena saya tidak sanggup untuk menceritakan secara gamblang masalah itu....

akhirnya kami berdua sama-sama menyesal dan bertobat dan kami juga saling mengingatkan agar tidak meninggalkan sholat karena kami percaya hanya sholat yang dapat menahan hawa nafsu kami berdua...

yang saya ingin tanyakan,apakah salah jika saya tidak menceritakan secara gamblang sudah berapa kali saya melakukan aib tersebut kepada pacar saya yang merupakan calon suami saya?dan apakah saya termasuk wanita yang haram untuk dinikahi oleh pacar saya nanti?karena terus terang saya sangat tidak sanggup untuk jujur sejujurnya saya hanya jujur secara garis besar saja..karena pacar saya ini pernah berkata bahwa dia menghargai dan memang berat untuk menerima kenyataan ini,dan saya mengambil kesimpulan jika saya berterus terang maka akan menimbulkan pertengkaran bahkan permusuhan...

mohon bantuan dari ustad,karena saya sangat bimbang akan hal ini...

terima kasih

wassalamualaikum.wr.wb

Re:
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada kewajiban untuk menceritakan semua aib masa lalu kita kepada pasangan. Yang terpenting adalah Anda bertaubat dengan benar-benar dan lalu mulai kehidupan baru dengan lebih baik lagi. Cukuplah dosa dan aib kita di masa lalu hanya Allah yang mengetahuinya.