Membangun Masjid untuk Etnis/Golongan Tertentu
Pertanyaan :
Para ulama yang dimuliakan Allah, as-salamu `alaykum.
Saya seorang Muslim yang tinggal di negara seperti Amerika Serikat yang memiliki komunitas-komunitas Muslim dari berbagai negara yang biasanya diantara komunitas-komunitas itu berkumpul hanya dalam "batas wilayahnya" saja. Terdapat masjid untuk setiap bangsa (untuk orang Indonesia, untuk orang Mesir, untuk orang Sudan dll). Akankah lebih baik jika kita memiliki masjid untuk semua bangsa dan negara, tidak tergantung oleh kebangsaan ataupun etnis tertentu? Kira-kira langkah-langkah seperti apa untuk mewujudkan hal itu?
Jazakum Allahu khayran.
Jawaban (Sheikh Mohamed El-Moctar El-Shinqiti) :
Wa `alaykum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah SWT dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW.
Saudaraku, kami merasa berbahagia atas minat anda yang besar untuk mempelajari agama Islam. Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari godaan setan dan menerangi hati kita selalu dengan cahaya Islam.
Tidak ada seorang Muslim pun yang dilarang untuk sholat di masjid manapun, semua Muslim itu sama dan menjadi saudara bagi sesamanya, tidak tergantung ras, etnis, warna kulit, bahasa, kebudayaan dan kebangsaan. Memang ada beberapa masjid yang dibangun dengan gaya arsitektur khusus yang menunjukkan kebudayaan atau etnis tertentu. Tetapi tidak berarti masjid seperti itu hanya diperuntukkan bagi etnis/asal negara/asal yang sama saja.
Atas pertanyaan anda, Sheikh Mohamed El-Moctar El-Shinqiti, direktur dari Islamic Center of South Plains, Texas, the US, menjelaskan,
Beberapa masjid memang dibuat seperti itu untuk kenyamanan penggunanya, seperti kebutuhan mereka akan penggunaan bahasa tertentu. Terkadang komunitas Muslim itu tinggal di satu daerah yang kebetulan daerah tersebut mayoritas berasal dari etnis atau bangsa tertentu sehingga belum memperhitungkan keberadaan kaum Muslim dari etnis/bangsa lain. Jika kondisinya seperti itu maka tidak perlu mempermasalahkannya.
Di zaman Nabi Muhammad SAW, beberapa masjid dibangun oleh suatu suku dan kemudian diberi nama sesuai dengan nama suku dimana lokasi masjid itu berada. Sebagai contoh, ada masjid yang diberi nama Masjid Juhainah dan ada juga yang diberi nama Masjid Bani Sa'idah, ini sesuai dengan nama 2 suku di kota Madinah.
Meskipun begitu saya percaya Muslim di Amerika Utara yang terdiri dari berbagai macam budaya dan etnis perlu untuk membangun persatuan dan membangun budaya baru mereka berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam Islam.
Sumber : Islamonline
- roemasa's blog
- Add new comment
- 151 reads