Bagaimana Pelaksanaan Shalat Witir ?
Pertanyaan :
Ulama yang terhormat, as-salamu `alaykum.
Bagaimana sebenarnya pelaksanaan Shalat Witir yang benar itu ? Saya banyak melihat orang melaksanakan Shalat Witir dengan macam-macam cara.
Jazakum Allahu khayran.
Answer (Sheikh Ahmad Kutty) :
Wa `alaykum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah SWT dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW.
Saudaraku, terima kasih atas pertanyaan yang ditujukan kepada kami dan itu menunjukkan keingintahuan anda untuk mendapatkan pandangan yang lurus tentang Islam. Allah pun memerintahkan umat Islam untuk bertanya kepada para ulama jika ingin mendapatkan pengetahuan tentang Islam.
Dalam Syariat Islam telah diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW terbiasa melakukan Shalat Witir meski sedang dalam perjalanan. Para ulama setuju akan keutamaan Shalat Witir bahkan sebagian dari mereka berpendapat Shalat Witir itu hukumnya wajib sementara sebagian yang lain berpendapat Shalat Witir itu hukumnya Sunnah yang dianjurkan sehingga setiap Muslim dianjurkan untuk melaksanakannya.
Atas pertanyaan anda, Sheikh Ahmad Kutty, pengajar senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto,Ontario, Canada, menjelaskan,
Shalat Witir adalah shalat yang utama, kedua urutannya setelah Shalat lima waktu. Shalat Witir sangat penting untuk mengukur tingkat ibadah kita mengingat fakta bahwa Nabi Muhammad SAW rutin dalam melaksanakannya baik dia sedang dalam perjalanan ataupun kondisi lainnya. Ada beberapa riwayat yang mengatakan pentingnya Shalat Witir itu, meskipun dianggap lemah oleh sebagian yang lain, yang juga mengatakan melaksanakan Shalat Witir itu tugas kewajiban bagi setiap orang Islam. Imam Abu Hanifah menganggap Shalat Witir itu wajib hukumnya; sementara yang lain menganggap sebagai sunnah yang dianjurkan yang semestinya tidak boleh dilalaikan oleh umat Islam.
Berkenaan dengan tata cara pelaksanaan Shalat Witir, semua berpendapat sama bahwa Shalat Witir waktunya itu dikerjakan setelah melaksanakan Shalat Isya dan sebelum Shalat Fajar. Sementara itu untuk bilangan rakaatnya, terdapat kebebasan untuk memilih diantaranya: Boleh satu, tiga, lima, tujuh atau berapa saja rakaatnya selama kita mengakhirinya dengan rakaat yang ganjil. Banyak yang berpendapat Shalat Witir itu lebih utama tiga rakaat tanpa ada istirahat;sementara yang lain mengatakan lebih utama dua rakaat lalu diikuti dengan satu rakaat lagi. Juga menurut beberapa ulama sangat baik untuk melakukan Shalat Witir dengan satu rakaat saja. Bagi yang melaksanakan Shalat Witir tiga rakaat secara langsung, satu kelompok ulama menganjurkan agar hanya melakukan duduk tasyahud di rakaat terakhir sementara kelompok ulama yang lain mengatakan untuk melaksanakannya sama seperti Shalat Magrib; untuk mereka Shalat Witir itu dianggap sama seperti Shalat Magrib.
Perbedaan pendapat di kalangan ulama ini disebabkan tidak adanya aturan yang jelas dan lugas dari Nabi Muhammad SAW tentang ketentuan Shalat Witir ini. Beliau bersabda, "Shalat Malam harus dilakukan dua rakaat dan dua rakaat, tetapi jika seseorang takut telah datang waktu Fajar maka dia harus menyegerakannya dan shalat setidaknya satu rakaat saja, kerjakanlah demikian diakhiri dengan bilangan ganjil."
Masalah lainnya : Apakah lebih baik melaksanakan Shalat Witir itu setelah Shalat Isya atau sesudahnya, lagi-lagi kita akan menemukan kelonggaran: Ketika istri Nabi tercinta`A'ishah
RA ditanyakan tentang ini, dia menjawab, "Adalah Nabi SAW kadang shalat di awal malam, kadang di pertengahan malam dan terkadang juga di akhir malam (jelang terbit fajar)." Dengan kata lain tidak ada aturan yang jelas dan lugas. Namun seperti yang dianjurkan oleh `A'ishah RA jika kita tidak yakin bisa bangun malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud maka kita bisa melaksanakan Shalat Witir sebelum tidur dan juga diperbolehkan untuk menundanya.
Sumber : Islamonline
- roemasa's blog
- Add new comment
- 2618 reads