Ramalan Menurut Islam

Pertanyaan :

Ulama yang terhormat, as-salamu `alaykum.


Bagaimana hukumnya ramalan menurut Islam? Apakah ramalan seperti itu benar atau salah? Apakah kita diperbolehkan mempraktekannya atau mendatangi peramal?



Jazakum Allahu khayran.


Jawaban (Sheikh Ahmad Kutty) :


Wa `alaykum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.  


Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji hanya bagi Allah SWT dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW.




Saudariku, kami memuji apa yang anda lakukan yaitu mencari tahu dan mendapatkan pengetahuan tentang mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Kami berdoa semoga Allah menyelamatkan kita semua dari jebakan Setan dan menerangi hati kita dengan cahaya Islam
.



Berdasarkan Syariah Islam, haram hukumnya bagi kita untuk berkonsultasi atau mencari tahu nasib/masa depan kita baik itu ke tukang ramal ataupun ahli perbintangan. Sebagai seorang Muslim kita yakin bahwa Allah SWT sajalah yang mengetahui hal-hal yang tak terlihat. Pengetahuan yang benar dan lengkap tentang masa depan hanya dimiliki oleh Allah SWT, Allah Maha Mengetahui yang berfirman dalam Al-Qur'an, "
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok" (Luqman 31:34).



Atas pertanyaan anda, Sheikh Ahmad Kutty, pengajar senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Kanada, menjelaskan,


Meramal lewat tangan bukanlah ilmu pengetahuan; hal itu hanya tebakan dan spekulasi akan masa depan yang  tidak memiliki dasar ilmu pengetahuan. Islam menentang hal ini, sama seperti Islam menentang segala bentuk takhayul dan praktek-praktek lainnya yang irasional.



Begitu banyak 'sakit' yang dihubungkan dengan ilmu ramal: Hal ini bisa menyebabkan rasa malas dan mendorong pihak tertentu memanfaatkan orang-orang yang gampang percaya dan akhirnya mudah untuk ditipu. Salah satu doa Nabi Muhammad SAW adalah: "Ya Allah, Jauhkan saya dari sifat kikir, tidak berdaya, malas dan pengecut."


Karena meramal itu berarti membicarakan hal-hal yang gaib (hal-hal yang hanya diketahui oleh Allah SWT)  bukan hanya tebakan maka hal tersebut sangat bertentangan dengan tauhid dalam Islam yang mana tauhid adalah dasar dalam Islam. Untuk itu Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita semua akan praktik-praktik semacam itu, beliau bersabda : ""Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal [termasuk tukang ramal lewat tangan, membaca kartu tarot dll] lalu
mempercayai apa yang dia ramalkan, maka ia telah kufur terhadap wahyu
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ."
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)


Beliau juga bersabda, ""Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu
bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima sholatnya
selama 40 hari (Hadist Riwayat Muslim).
" Semoga Allah menjaga keyakinan kita terhadap apa-apa yang akan mengurangi dan menjauhkan kita dari-Nya. Amin.





Sumber : Islamonline


Comments

Ramalan Menurut Islam

Assallamualaikum warohmatullah hiwabarohkatuh....

Ulama yang terhormat...

Saya ingin bertanya....
Dalam Surah Ar-Rum Ayat 1-5 Mengisahkan tentang Bangsa Romawi
Disitu mengatakan bahwa Bangsa Romawi diramalkan memenangkan peperangang dengan bangsa Persia. Walaupun sebelumnya bangsa Romawi kalah dahulu...
Kata Ustadz Saya dikatakan bahwa pada Saat itu terjadi taruhan antara Abu Bakar As-sidiq dan salah seorang dari bangsa Quraisy. Abu bakar memilih Bangsa Romawi dan Salah seorang dari kaum Quraisy memilih bangsa Persia...
Pertanyaannya : Apakah Dalam Hal ini Islam memang Melarang dalam Urusan Meramal
Terus Bagaimana dengan Ramalan Seperti Cuaca, dll....

Re:

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Kapasitas saya disini bukan sebagai ulama dan bahkan jauh dari itu :D. Hanya Allah swt. saja Dzat yang Maha Mengetahui yang lahir dan yang bathin dan sedangkan kita manusia sangat jauh dari hal itu terkecuali atas izin Allah.

Meramal di sini mungkin dalam ruang lingkup sesuatu yang bersifat gaib, misal meramal bahwa tahun depan seseorang akan mengalami kesialan atau pada hari tertentu tidak boleh keluar rumah karena itu hari naas/apes seseorang itu. Sedangkan jika meramal dalam kaitan seperti cuaca atau panen di tahun-tahun ke depan selama itu hanya bersifat prediksi dengan dibantu oleh perangkat serta data-data pembantu maka bukanlah termasuk meramal. Wallahu a'lam bish-shawab

Belajar kartu tarot

as-salamu alaykum

apakah dalam ajaran Islam ada larangan untuk belajar kartu tarot...
lalu apa hukumnya dalam ajaran Islam jika hanya sekedar belajar...

Jazakum Allah khayran.

RE:Belajar kartu tarot

Wa'alaikum salam. Kartu tarot kalau kita lihat pengertiannya : Tarot adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. Dan menurut beberapa sejarahnya bahwa kartu tarot ini sudah dipakai sejak zaman Mesir kuno yang lalu dihadiahkan kepada Paus di Roma. Sempat juga ramai dipakai di Eropa sebelum dilarang oleh seorang pendeta disana.
Jadi memang unsur peramalannya sangat kuat sehingga dilarang oleh Islam. Mengenai boleh tidaknya sekedar belajar saja sebaiknya hal itu dihindari. Karena niat kita yang semula ingin belajar akan mudah dibelokkan nantinya. Lebih baik jika kita belajar sesuatu ilmu yang bisa bermanfaat dunia dan akhirat. Wassalam.

meramal lewat indra keenam

assalamualaikum wr. wb.

saya ingin bertanya bagaimana jika seseorang tersebut meramal melalui indera keenaam yang benar-benar murni (bawaan sejaak kecil) apakah kita boleh memercayainya? karena indera keenam itu diberikan oleh allah.

terima kasih banyak

wassalamualaikum wr. wb.

Re: meramal lewat indra keenam

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Saya sendiri pernah punya kenalan yang memiliki kemampuan seperti itu. Walaupun kita berteman dekat dan dia juga pernah beberapa kali mengatakan tentang suatu hal yang ada hubungannya dengan masa depan tapi saya tidak memercayainya sampai 100%, saya hanya mendengarkan apa yang dia ceritakan.

Jika kita memiliki kenalan yang memiliki kemampuan indra keenam maka sikap kita adalah jangan menyandarkan kehidupan kita terhadap apa yang ia ramal. Urusan masa depan adalah urusan ghaib dan hanya Allah Swt. saja yang mengetahuinya. Allah Swt. memang memberikan pengetahuan tentang hal ghaib kepada hamba-hamba terpilihnya seperti para Nabi, Rasul dan Waliyullah namun itu semata-mata karena mereka hamba-hamba terpilih yang mampu menjaga rahasia tentang hal-hal ghaib.

Apa yang akan terjadi di masa depan masih akan menjadi misteri dan seandainya ada seseorang yang memiliki indera keenam meramal dengan tepat apa yang akan terjadi maka itu tidak lain hanya bersifat kebetulan saja.

Wallahu a'lam bishshawab