Bagaimana menolong saudara-saudara kita di Palestina

palestinaSesama Muslim sudah menjadi kewajiban kita untuk menunjukkan rasa persaudaraan kita kepada saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini sedang menderita dan juga kepada Muslim lainnya di seluruh dunia; kita juga harus menunjukkan rasa solidaritas kepada mereka yang tertindas di daerah mana saja di dunia ini tanpa memandang agama, ras atau etnik mereka.

Ketika kita mengarah kepada bagaimana caranya menterjemahkan rasa persaudaraan kita kepada bangsa Palestina ke dalam langkah nyata maka kita dapat membaginya ke dalam langkah jangka pendek dan jangka panjang.

Langkah jangka pendek:

1. Kita harus mengirimkan bantuan langsung kepada mereka yang menderita. Selain itu sangat penting untuk dapat turut serta merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Palestina di Gaza saat ini dan bayangkan kondisi mereka disana saat ini juga menimpa diri kita sendiri.

2. Kita harus membaca dua khusus untuk Palestina dan doa Qunut di tiap shalat fardhu. Terdapat dua cara yang sah untuk membaca doa qunut; doa qunut dilakukan pada rakaat terakhir baik sebelum ruku setelah membaca ayat qur'an atau ketika berdiri setelah selesai ruku dan mengucapkan ‘rabbana lakalhamdu’ dan sebelum sujud; keduanya sama-sama sah.

Upaya jangka panjang:

Sedangkan untuk upaya jangka panjang kita harus menganalisa apa saja yang menyebabkan kemunduran dan munculnya rasa putus asa sekaligus mencari cara untuk menghilangkannya dengan berbagai langkah dan strategi. Kita tidak dapat berharap kondisi kita dapat berubah melalui ketidakpastian, luapan histeris; kita harus bersikap proaktif daripada bertindak menuruti kata hati kita saja.

Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu saudara kita di Palestina dalam jangka waktu yang panjang:

1. Kita mengorganisir apa-apa yang menjadi prioritas kita dan berupaya menggerakkan kaum ulama dan teknokrat dan sumber daya lainnya yang kita miliki untuk memperkuat dan melindungi umat Islam.

2. Kita harus menyiapkan generasi baru yang ahli dan terlatih secara profesional yang akan melindungi kita dari penyebaran informasi yang salah serta propaganda yang keliru di media-media.

3. Kita juga harus merangkul komunitas-komunitas masyarakat lainnya dan bekerjasama dengan mereka yang mencintai perdamaian tanpa memandang agama atau etnis mereka dan bekerja bersama-sama demi menegakkan kebenaran dan keadilan serta hak-hak dasar bagi semua manusia.

4. Kita harus kembali kepada nilai-nilai pokok Islam yang universal dan etika serta cita-cita Islam dan menonjolkan nilai-nilai tersebut dibanding kita mengeras pada dogma dan ritual-ritual yang dilakukan.

5. Umat Islam tidak dapat digerakkan untuk mencapai cita-cita agama Islam selama Mimbar (biasa digunakan untuk berceramah di masjid) hanya menjadi seotong kayu yang mati. Kita harus ingat bahwa Nabi Muhammad SAW melatih semua generasi penerusnya yaitu para sahabat dari 'Universitas Mimbar'.


Referensi: Islamonline.net